3

Contoh essay beasiswa unggulan terbaru tips trik dijamin lulus

Friday, May 29, 2020
Share this Article on :

Menurut Permendiknas RI Nomor 95 Tahun 2013 tentang Beasiswa Unggulan. Beasiswa Unggulan adalah pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia atau pihak lain berdasarkan atas kesepakatan kerja sama kepada putera puteri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing terpilih. Pada saat tahun 2013 jumlah keseluruhan yang mendapatkan beasiswa unggulan mencapai 1837, anak bangsa dan mahasiswa asing.

Siapa sih yang tidak kenal dengan beasiswa unggulan, beasiswa ini salah satu beasiswa yang bergengsi di Indonesia, saya kira kalian sudah mengetahui syarat-syarat dari beasiswa unggulan ini, salah satu syarat atau berkas yang harus dilampirkan pada saat mendaftar yaitu membuat essay, kalian pasti sudah tahu bagaimana cara menulis essay (syarat menulis essay yang baik & benar
). Disini saya akan memberikan sedikit tips & trik menulis essay untuk kalian, saya menulis essay saya dengan urutan & isi essay saya sbb,

1.    Biografi, disini saya menceritakan identitas saya

2.    Kelebihan saya

3.    Perjuangan saya selama ini menempuh pendidikan, mulai dari kegagalan, pencapaian dan sedikit cerita tentang masalah saya

4.    Cita cita atau apa plan saya kedepan

5.    Permasalahan yang ada di Indonesia yang dapat saya bantu untuk menangani masalah tersebut sesuai dengan profesi saya

6.    Inti dari essaynya yaitu rencana/ plan yang akan saya ambil ketika saya dinyatakan lulus dan plan saya ketika lulus dari S1, ini bagian yang sangat sulit karena saya membuat essay ini ketika semester 3. Plan saya kedepan masih abu-abu & saya tergolong mahasiswa baru yang belum tau banyak hal tentang jurusan saya

Adapun kententuan menulis Essay Beasiswa Unggulan adalah essay berjudul “Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia”. Ditulis sebanyak 3-5 halaman, menggunakan kertas A4, Times New Roman, font 12, dan spasi 1.5. berikut ini merupakan essay yang saya buat ketika mendaftar beasiswa unggulan tahun 2019


Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia

            “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (Q. S Ar-Ra’d : 11). Merupakan ayat yang selalu saya yakini dalam diri saya sebagai motivasi untuk menjadi Agen Perubahan / Agen of Change untuk lingkungan saya hingga bangsa dan negara.

            Saya Chikyta Putri Hijriah lahir di Pangkajene Sidrap Sulawesi Selatan17 April 1999, saya merupakan generasi muda Indonesia yang yakin salah satu bagian dari agent of change sehingga dapat diharapkan menjadi generasi unggul kebangsaan Indonesia. Saya salah satu mahasiswa Universitas Muslim Indonesia salah satu universitas swasta di Makassar yang merupakan universitas terbaik se-Indonesia Timur.

            Menjadi mahasiswa jurusan farmasi di Universitas Swasta merupakah hal yang tidak mudah ditempuh, mengingat biayanya yang bisa dibilang tidak murah tetapi hal tidak menyudutkan semangat saya untuk terus melanjutkan kuliah saya setinggi-tingginya dan orang tuaku sangat bekerja keras untuk pendidikanku serta membantuku menggapai cita-citaku.

 Cita-cita saya ingin menjadi dokter agar dapat membantu orang-orang yang memerlukan pertolongan saya, Saya tidak asing lagi dengan kata “proses”. Saya mencoba terus-menerus tes di universitas negeri melalui tes SBMPTN sampai tiga tahun berturut turut, sudah banyak tes masuk perguruan tinggi negeri yang saya coba dan saya selalu gagal masuk di kedokteran. Jadi saya memutuskan mengambil jurusan farmasi sebagai plan B, mengingat jurusan di kedokteran tanpa melalui tes SNMPTN dan SBMPTN sangat mahal. Lolos SNMPTN pada jurusan kedokteran memang bukan takdir ku meskipun saya selalu belajar, ikut lomba, dapat peringkat di kelas tidak membuat saya lolos.

Meskipun gagal menjadi seorang dokter saya masih bisa mengejar cita-cita saya untuk membantu orang sakit sebagai farmasis atau apoteker. Mengapa demikian? Karena saya merasakan di lingkungan sekitar saya masih banyak orang miskin tidak tertampung ketika terjadi komersialisasi kesehatan seperti saat ini, hal tersebut menjadi tamparan buat kita dan negara. Negara punya tanggung jawab melindungi. Mahalnya biaya rumah sakit dan obat-obatan membuat rakyat miskin di negara ini tidak mampu berobat ke rumah sakit, masih banyak orang miskin yang tak pernah mendapat perawatan kesehatan di rumah sakit. Padahal negara berkewajiban untuk menjamin keselamatan rakyatnya. Hal tersebut telah menjadi slogan bagi negara kita bahwa “orang miskin dilarang sakit” slogan tersebut tidak asing lagi di telinga saya. Itu salah satu alasan saya ingin menjadi farmasis atau apoteker agar rakyat Indonesia khususnya dilingkungan saya dapat saya bantu agar Indonesia dapat menjadi negara yang sehat.

Saya berusaha menjadi seorang apoteker atau farmasis yang berperan tidak hanya dalam bidang kesehatan tetapi juga bisa di semua aspek dan bidang kehidupan, tidak hanya bisa peduli terhadap bangsa dan negara hanya dalam bidang kesehatan saja, tetapi juga bisa dalam bidang lainnya. Karena sangat jarang saya jumpai seorang apoteker atau farmasis yang mau terjun ke ranah kesejahteraan dan kepedulian kepada kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan untuk membantu masyarakat, karena itu bukan ranah kesehatan, itu lebih kepada ranah bisnis dan ekonomi. Saya ingin mempeluas mindset saya terhadap lingkungan saya. Saya sadar bahwa farmasi tidak dibatasi oleh kesehatan saja, ada banyak korelasi yang penting yang harus diperhatikan dan saya ingin memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mencapainya, tidak mustahil apabila saya seorang farmasis berpikir untuk mengubah kondisi ekonomi suatu masyarakat melalui jalan teknologi. Menurut saya hal tersebut dapat lebih membantu dari pada sekedar memikirkan kesehatan secara tersendiri, hal tersebut juga jauh lebih memberikan kesan peduli terhadap bangsa dan negara Indonesia. Kesehatan juga suatu pemikiran yang harus dipikirkan kembali karena banyak faktor yang mempengaruhi. Generasi Indonesia tidak bisa mewujudkan Indonesia yang maju tanpa sehat dan generasi Indonesia tidak bisa menempuh pendidikan jika terbaring sakit. Dari hal tersebut saya dapat merasakan kesehatan merupakan hal utama yang harus dikembangkan agar mewujudkan generasi Indonesia yang sehat.

Kesehatan merupakan salah satu tantangan terbesar Indonesia. Tidak hanya dituntut untuk membuat sistem kesehatan yang terintegritas yang mumpuni dan modern untuk memudahkan mobilisasi penduduknya, Indonesia juga perlu memikirkan aspek kesehatan  mulai dari sabang sampai merauke.

Sejauh yang saya amati, kebijakan ataupun program yang dikeluarkan sebagai solusi atas permasalahan kesehatan lebih banyak berfokus pada aspek teknis. Pertimbangan faktor manusia (Human Factor atau disebut juga ergonom, juga masih belum menjadi prioritas. Hal ini merupakan sesuatu yang bisa dimaklumi, karena praktisi dan akademisi  dibidang Human Factor masih terbilang sedikit.  Hal ini membuat otoritas terkait kurang mendapatkan masukan dari  praktisi ataupun akademisi human factor sebelum mengeluarkan suatu kebijakan atau program yang berkaitan dengan kesehatan.

Menghadapi tantangan besar ini , saya juga termotivasi untuk belajar lebih jauh mengenal Human Factor terutama penerapannya dibidang farmasis. Human Factor  sendiri merupakan kajian multi disiplin yang mempelajari interaksi antara manusia dan elemen-elemen lain dalam sebuah sistem. Kajian Human Factor  menghadirkan kontribusi dari berbagai disiplin ilmu seperti teknik industri, psikologi, kesehatan masyarakat, teknologi informasi, sosiologi dan lainnya.  Penerapan Kajian Human Factor bisa sangat bervariasi, salah satunya dibidang keselamatan transportasi. Mempelajari disiplin ilmu dapat menghadirkan sudut pandang yang lebih komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesehatan. Lebih dari iu, disiplin ilmu tersebut akan sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia kedepannya.

Saya  berusaha memiliki dasar-dasar ilmu dan riset mengenai perilaku manusia sehingga selanjutnya saya dapat mempelajari lebih jauh mengenai kontribusi perilaku manusia dalam sebuah sistem melalui Kajian Human Factor, saya  ingin mengaplikasikan metode-metode ilmiah dalam memahami dan menganalisis perilaku manusia yang tentu saja akan sangat berguna dalam Kajian Human Factor.

            Selain itu, dapat saya amati di tahun 2019 ini Indonesia dalam dunia kesehatan di Indonesia semakin membaik,  tetapi Indonesia masih tertinggal dalam hal kesehatan dibanding negara lain, salah satunya dalam hal obat-obatan. Sayangnya bahan baku obat-obatan Indonesia masih bergantung pada impor luar negeri, ketergantungan industri farmasi terhadap impor masih sangat besar, di Indonesia bahan baku dari seluruh obat yang diproduksi sekitar 90% dari luar negeri. Salah satunya adalah bahan baku pembuatan paracetamol dan amoxicillin. Meskipun mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan tanaman atau herbal sebagai obat, mengingat biaya obat dan rumah sakit sangat mahal, Indonesia juga butuh akan obat dengan senyawa kimia maupun zat aktif lainnya yang sintesis agar masyarakat Indonesia dapat ditangani secara maksimal.

Dalam bidang kesehatan Indonesia juga minim akan penelitian dan pengembangan atau research and development industri farmasi, pemerintah sebagai regulator semestinya bisa mendorong para investor untuk menanamkan dananya di bisnis hulu ini melalui penanaman modal. Dapat kita lihat bahwa pabrik industri farmasi di Indonesia masih sedikit, dan wilayah timur masih sangat kurang terdapat pabrik industri farmasi.

Dengan fakta tersebut menurut saya Indonesia sangat mampu menghasilkan generasi yang sehat, terutama pembuatan bahan baku obat mengingat Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Karena beberapa negara salah satunya China mengimpor bahan baku jamu dari Indonesia. Menurut saya Indonesia masih tertinggal dalam sumber daya manusianya, bukan tetapi sumber daya manusia di Indonesia tidak berkualitas. Kita mempunyai banyak orang-orang berkualitas. Akan tetapi banyak digunakan di negara lain. Menurut saya orang-orang yang berkualitas itu seharusnya mengabdi kepada negara Indonesia agar Indonesia dapat menyeimbangkan sumber daya manusia dengan kekayaan alamnya. Dan saya ingin menjadi salah satu dari sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul yang berguna bagi bangsa Indonesia dan menjadi generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia serta menjadi Agent of Change.

 

Semoga dapat membantu kalian dalam menyusun essay, jika kalian sudah melengkapi syarat dan telah mendaftar jangan lupa berdoa. Karena Allah yang akan menentukan nasib kita kedepan. & tetap semangat walau kalian belum dinyatakan lulus, masih banyak beasiswa-beasiswa lain yang menunggu kalin. Good Luck, semoga lolos

http://beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id/




Artikel Terkait:

3 comments:

Kiki Pratiwi said...

Mksih kak sangat membantu��

Hastak said...

essay yg bagus hehe

michelle said...

Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
mampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217

Post a Comment

Berkomentarlah Dengan Sopan ...Tombol G+1 nya di klik yah ada di dekat judul paling atas Makasih

Review http://haztak21.blogspot.com/ on alexa.com